Karanganyar, 3 Mei 2025 – Harapan baru bagi para nasabah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Dinar Mulia. Manajemen resmi menunjuk Advokat Donny Andretti, S.H., S.Kom., M.Kom., C.Md., C.PFW., sebagai Kuasa Hukum sekaligus Ketua Tim Penanganan Penyelesaian Dana Nasabah, terhitung mulai tanggal 3 Mei 2025.
Penunjukan ini dilakukan langsung oleh Ketua KSPPS Dinar Mulia sebagai bentuk langkah strategis dalam menyikapi tantangan yang tengah dihadapi koperasi tersebut, khususnya terkait kasus kredit macet yang berimbas pada keterlambatan pengembalian dana nasabah.
“Kejadian ini adalah efek domino akibat banyaknya kredit macet. Saya telah menunjuk Bapak Arifin, Waketum III DPP FERADI WPI, untuk memimpin langsung proses penagihan terhadap nasabah-nasabah yang menunggak,” ujar Donny kepada awak media, Sabtu (10/5).
Donny menegaskan bahwa pihaknya kini memegang tanggung jawab penuh dalam proses penyehatan KSPPS Dinar Mulia. Ia meminta seluruh pihak, terutama nasabah, untuk bersabar dan tidak gegabah dalam menyikapi situasi ini.
“Jangan berpikir sempit dan langsung mendorong klien kami ke jalur pidana. Jika klien kami dipenjara, maka upaya pengembalian dana justru semakin sulit karena tidak ada ruang untuk bangkit dan memulihkan usaha,” tambah Donny.
Menurutnya, kliennya tidak memiliki niat untuk lari dari tanggung jawab. Seluruh aset masih tersedia dan proses penanganan akan dilakukan secara terbuka dan profesional. Ia juga mengimbau agar nasabah tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
“Sebelum 3 Mei 2025, memang ada Ketua Tim Hukum berinisial ‘S’ yang diberi kuasa oleh Ketua Dinar Mulia. Saya sempat bekerja sama dengan ‘S’ hanya sebatas menjaga posko pengaduan setiap Senin dan Jumat. Namun sejak 3 Mei, kuasa tersebut telah dicabut dan diserahkan langsung kepada saya,” jelas Donny.
Dukungan juga akan diberikan oleh sejumlah organisasi yang dipimpin Donny, yakni FERADI WPI, FERADI MEDIATORE, Ikatan Wartawan Jagat Raya Indonesia, dan Perkumpulan Masyarakat Bertato Indonesia (PMBI). Keempat lembaga tersebut menyatakan komitmennya untuk mendukung proses penyehatan kembali koperasi Dinar Mulia.
Sebagai penutup, Donny menegaskan bahwa tujuan utama dari semua langkah hukum dan mediasi yang ditempuh adalah demi mengembalikan dana nasabah, bukan untuk memperkeruh suasana.
“Goal kita adalah dana kembali ke nasabah. Bukan memenjarakan klien saya, yang malah bisa memperlambat proses pengembalian karena klien tidak bisa bekerja,” pungkasnya
