KLATEN-mediajatengindonesia.com
Minggu 18 Mei 2025 mendatang adalah hari yang ditunggu-tunggu para peserta lomba mewarnai anak, memperebutkan Trophy Bupati Klaten yang diinisiasi oleh Jamed Resto Delanggu. Kegiatan ini digelar guna memeriahkan Hari Pendidikan Nasional sekaligus memberikan ruang berkreasi bagi anak serta upaya pengembangan seni rupa di Klaten (16/05/2025).
Lewat perhelatan ini Jamed Resto Delanggu ingin memperkenalkan pada khalayak luas, bahwa Jamed Resto bukan saja tempat kuliner yang menarik di Delanggu, namun juga sebuah resto yang ramah anak dan menjunjung tinggi kreativitas lewat berbagai kegiatan yang digelar dan disinergikan dengan potensi kuliner dan wisata Klaten.
Arum salah satu manager pemasaran dari Jamed Resto mengungkapkan “Adapun tema besar yang diambil pada perhelatan ini yakni Jamed Resto Mendukung Program Pendidikan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan satu pendekatan holistik yang menanamkan kesadaran pada anak tentang nilai-nilai luhur Pancasila.” ungkapnya
Lebih lanjut Arum menambahkan
“Lomba mewarnai anak bukan hanya tentang menghasilkan gambar berwarna, tetapi juga merupakan sarana pembelajaran nilai-nilai seni dan disiplin. Kegiatan ini membuka ruang bagi anak untuk mengasah kreativitas, memperhatikan detail, dan memahami dasar-dasar seni rupa seperti garis, bentuk, ruang, dan komposisi. Proses mewarnai mengajarkan anak untuk teliti dalam mengisi area, menghargai setiap garis batas, dan mengelola warna sehingga karya yang dihasilkan tampak rapi dan utuh.” terangnya.
Arum juga menjelaskan “Pada kesempatan lomba mewarnai kali ini, kami menghadirkan 3 Juri berbeda yang kompeten di bidangnya, yakni Ibu Andari Pembimbing dari Sanggar Seni Athaya Klaten, Ibu Indarti dari Praktisi Pendidikan Anak SD, dan Pitut Saputra dari kalangan Akademisi ISI Surakarta sekaligus Pembimbing Sanggar Seni Mewarnai Dunia, Palar, Trucuk, Klaten.” jelasnya.
Terpisah dari penuturan para juri lomba dikatakan, setidaknya ada 5 hal yang wajib jadi perhatian anak dan orang tua maupun para pembimbing dalam kegiatan lomba mewarnai. Hal ini sangat penting sebagai upaya memberi dasar pemahaman sederhana pada Anak sebelum nantinya mulai berlomba.
1.Kerapian pengisian warna merupakan aspek utama yang menunjukkan kedisiplinan. Anak harus memastikan setiap bagian gambar di warnai secara merata tanpa menyisakan ruang kosong. Penting pula untuk memperhatikan agar warna yang diaplikasikan tidak melewati garis atau outline utama. Hal ini membentuk struktur visual yang jelas dan mengajarkan anak untuk menghargai batasan yang ada dalam sebuah karya. Dengan pengisian yang rapi, setiap garis dan bentuk bisa menonjol, memberikan fondasi yang kuat atas karya yang harmonis.
2.Padu Padan warna yang harmonis juga sangat penting. Anak dianjurkan untuk memilih kombinasi warna yang saling melengkapi dan menciptakan gradasi yang lembut antar area. Teknik gradasi meskipun sederhana, menunjukkan usaha memahami dimensi dan kedalaman dalam karya. Disisi lain, penggunaan warna harus diarahkan sedemikian rupa agar objek utama atau center of interest tetap menonjol. Titik fokus ini perlu didefinisikan dengan warna yang lebih mencolok atau saturasi yang lebih tinggi, sedangkan warna pendukung sebaiknya dipilih dengan nada netral agar tidak mengalahkan peran objek utama.
3.Orisinalitas atau keunikan dalam berkarya merupakan faktor kunci. Anak didorong untuk tidak meniru karya lain (warna atau penambahan bentuk peserta lain) yang sudah ada, melainkan menciptakan interpretasi tersendiri yang menggambarkan imajinasi dan kepribadian. Semakin kreatif dalam pemilihan warna dan teknik mewarnai, maka karya pun semakin bernilai. Perbedaan dalam gaya dan pendekatan ini menunjukkan bahwa anak mampu berpikir kritis dan bereksperimen dengan berbagai kombinasi, sekaligus mengembangkan ciri khas pribadi dalam berkarya.
4.Pengelolaan waktu juga tak kalah vital. Peserta lomba harus memanfaatkan waktu dengan optimal, menyelesaikan setiap detail secara teliti tanpa terburu-buru. Disarankan agar karya telah tuntas satu menit sebelum waktu berakhir sehingga masih ada kesempatan untuk mengecek dan memperbaiki bagian yang kurang sempurna. Ketepatan waktu dalam pengerjaan karya mencerminkan kedisiplinan serta kesiapan dalam menghadapi tantangan, yang merupakan pelajaran berharga bagi perkembangan diri anak.
5.Kesatuan atau unity dalam hasil akhir karya menunjukkan integrasi semua elemen secara harmonis. Setiap bagian, dari garis, bentuk, hingga warna, harus saling melengkapi sehingga membentuk komposisi yang utuh. Karya dianggap berhasil jika tidak ada bagian yang tampak terabaikan atau tidak sejalan dengan narasi visual keseluruhan. Unity mencerminkan dedikasi dalam proses kreatif serta pemahaman mendalam tentang dasar-dasar seni rupa.
Para Juri berpesan “Sebelum memulai lomba, ada beberapa catatan penting bagi peserta. Amati gambar dasar dengan cermat dan kenali setiap detailnya. Tambahkan elemen pendukung bila memang diperlukan untuk memperkaya visual tanpa mengganggu keseimbangan utama. Pastikan tidak ada ruang yang tidak tersentuh warna, setiap bagian harus diwarnai dengan maksimal dan sesuai dengan outline. Originalitas sangat berpengaruh, sehingga hasil karya sebaiknya berbeda dari peserta lain dengan perpaduan warna dan teknik yang unik. Manfaatkan waktu dengan-buru, namun perhatikan setiap detail hingga karya terealisasi dengan sempurna tepat sebelum waktu habis. Terakhir, jaga agar keseluruhan karya memiliki kesatuan visual, sehingga hasil akhir yang tuntas dan utuh mendapatkan perhatian dan point tersendiri.” jelasnya.
Mereka juga berharap dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar seni rupa, dari pengisian warna yang rapi, padu padan gradasi warna, penentuan center of interest, hingga manajemen waktu yang disiplin, anak-anak tidak hanya belajar menghasilkan karya yang estetis, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai kesungguhan, kreativitas, dan inovasi. Guru dan orang tua memiliki peran penting memberi dukungan dan bimbingan sehingga setiap proses kreatif dapat berkembang optimal. Melalui lomba mewarnai, anak-anak diajak untuk mengeksplorasi bakat dan imajinasi mereka, serta menemukan cara baru dalam mengekspresikan diri melalui seni.
“Semoga panduan tersebut menjadi inspirasi dan pedoman bagi para peserta, agar setiap goresan warna yang dihasilkan bukan hanya menciptakan karya yang menarik, tetapi juga menjadi cerminan perjalanan belajar dan kreativitas yang terus berkembang. Selamat berkarya, dan biarkan setiap warna menceritakan kisah unik dari hati dan jiwa kecil yang penuh imajinasi.” pungkas Arum.
( Pitut Saputra )